Sunday, September 24, 2006

Pengaruh Pikiran Orang Lain

Ada sebuah cerita sebagai berikut:

Ada seorang petani jagung yang selalu memenangkan hadiah utama dalam Perlombaan Tani Nasional, mempunyai kebiasaan membagi - bagikan biji jagung yang paling baik kepada petani - petani di sekitarnya.

Ketika ditanya mengapa ia berbuat demikian, ia menjawab, "Sebenarnya saya melakukan untuk kepentingan diri saya sendiri. Angin menerbangkan serbuk - serbuk dan membawanya dari ladang ke ladang. Maka kalau petani - petani disekitar saya menanam jagung yang mutunya lebih rendah, penyerbukan silang akan menurunkan mutu jagung saya. Itulah sebabnya saya memikirkan supaya mereka hanya menanam jagung yang paling baik."

Seperti kita ketahui, serbuk - serbuk jagung dapat tertiup jauh dan membuahi pohon jagung yang terletak di ladang lain. Bila serbuk yang terbang ini bermutu jelek, maka walaupun kita menanam jagung dengan mutu bagus, hasil yang didapat adalah persilangan antara mutu bagus dan jelek. Dan begitu juga keadaan sebaliknya.

Inti dari cerita ini adalah apapun yang kita perbuat untuk orang lain sebenarnya akan kembali ke diri kita juga. Bila kita bahagia untuk orang lain, maka kebahagian tersebut akan kembali ke kita dan membuat kita bahagia dan begitu juga sebaliknya.

Salah satu tradisi Cina pada saat perayaan tahun baru ataupun perayaan - perayaan gembira lainnya adalah dengan memberikan angpao (amplop berwarna merah berisi uang) yang bertuliskan kebahagiaan. Warna merah merupakan lambang suka cita sehingga mereka senang menggunakan warna ini. Harapan dari mereka yang memberikan angpao ini adalah sebenarnya kebahagiaan untuk mereka sendiri, karena mereka percaya dengan memberikan kebahagiaan ke orang lain, mereka akan mendapat balasan kebahagiaan juga.

Selain kita berusaha untuk menghilangkan pikiran - pikiran negatif dari pikiran kita sendiri, kita juga perlu menghilangkan pikiran atau niat dari orang lain. Niat jahat orang lain akan mempengaruhi diri kita tanpa kita sadari, demikian juga sebaliknya, bila orang lain bersyukur atau berterima kasih kepada kita, otomatis yang kita dapat adalah pengaruh positif dari orang tersebut.

Oleh karena itu dalam tindak tanduk kita sehari-hari, usahakan untuk tidak menyakiti orang lain disekitar kita, dan kalau mungkin membuat mereka bahagia, karena efek bahagia mereka akan membahagiakan kita dimasa mendatang.

Di negara - negara berkembang, termasuk di Indonesia, masih banyak kita temui niat - niat jahat yang digabung dengan cara - cara tertentu yang bertujuan untuk melukai atau menyakiti orang lain. Kita kenal hal ini sebagai santet. Mereka dapat melakukan santet ini dengan mengerahkan energi negatif untuk menyerang diri seseorang sehingga orang itu menjadi sakit atau terluka.

Kita dapat melakukan latihan - latihan untuk melindungi diri dari pikiran jahat orang lain ataupun energi buruk yang dikirim orang lain. Tujuan dari latihan - latihan ini adalah merubah energi jahat menjadi energi positif.

Salah satu latihan untuk melindungi diri ini adalah latihan membuat perisai energi atau kepompong. Latihan ini dapat dilihat di http://carahidupbahagia.blogspot.com/2006/09/membuat-perisai-energi.html

No comments: